BANJARMASIN - Komisi IX DPR RI mendatangi RSUD Ulin Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam rangka kunjungan kerja reses komisi IX DPR RI, dalam kunjungan ini turut hadir anggota komisi IX DPR RI Edy Wuryanto. Dalam diskusi dengan Direktur RSUD Ulin, Edy menyampaikan bahwa ternyata RSUD UlIN menjadi rumah sakit terpusat tidak hanya di Kalimantan Selatan tapi juga dari Kalimantan Utara dan Kalimantan tengah.
"Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin ini merupakan rumah sakit yang menjadi pusat rujukan bukan hanya dari Kalimantan Selatan sendiri tapi juga Kaltara & Kalteng ini rujukannya juga ternyata ke Kalsel ke RSUD ULIN ada beberapa masalah kesehatan seperti stroke, gagal ginjal, kanker dan kemudian kardiovaskuler dan jantung yang rujukannya ke Kalsel", ungkapnya usai menghadiri diskusi dengan Direktur RSUD Ulin di Banjarmasin, Kalsel, Rabu (12/10/2022).
Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini juga mengatakan bahwa Kalimantan Selatan ini kekurangan dokter spesialis di bidangnya dan juga kekurangan alat kesehatan dengan teknologi terbaru. Untuk kurangnya sumber daya manusia ini harus segera dipenuhi karena terkait dengan persiapan Ibu Kota Negara nantinya.
Baca juga:
Vaksinasi Booster di Mall Pasar Atom
|
"Dan ternyata Kalsel kekurangan dokter spesialis ahli dan juga kekurangan beberapa alat kesehatan dengan teknologi terbaru yang mendukung, saya mendukung pemerintah Kalsel dalam rangka untuk menjadikan Rumah Sakit Ulin sebagai senter rujukan tapi persoalan Alkes dan dokter spesialisnya ini yang harus segera dipenuhi juga untuk persiapan Kalsel sebagai penyangga ibu kota negara", ungkapnya.
Terakhir Edy melanjutkan bahwa pentingnya memetakan rujukan pasien ke beberapa rumah sakit jangan sampai menumpuk hanya di satu rumah sakit saja "Ini penting agar nanti pusat-pusat rujukan di seluruh Kalimantan itu terpetakan dengan baik jadi tidak harus jauh-jauh ke Ulin, yang penting bagi Kemenkes Kalimantan Selatan itu dipetakan betul pusat-pusat rujukannya jangan sampai menumpuk di satu rumah sakit. kalau Ulin sudah struk misalnya maka yang lain dipecah sehingga semakin mendekatkan akses layanan kesehatan yang lain", ungkapnya. (mri/aha)