JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman memberikan Kuliah Umum serta meresmikan peluncuran (Launching) aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Terintegrasi dan Sistem Informasi Akademik (SISTER-SIAKAD) Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM) pada Dies Natalies ke-71 STHM, yang digelar di Aula Pusat Zeni Angkatan Darat (Pusziad), Jakarta, Senin (5/6/2023).
Kasad menyampaikan Kuliah Umumnya di hadapan mahasiswa S1 dan S2 STHM, serta dihadiri oleh Ketua Senat Dewan Guru Besar STHM, Jenderal TNI Purn Prof. Dr. A.M. Hendropriyono, S.T., S.H., M.H, Dirkumad Brigjen TNI Dr. Ateng Karsoma, S.H., M.Kn., serta Ketua STHM Brigjen TNI Dr. M. Ali Ridho, S.H., M.Hum., dan para Guru Besar STHM. Adapun judul materi yang diangkat Kasad adalah “Manajemen Kepemimpinan di Era Revolusi Industri 4.0”, yang memuat empat sub materi, yaitu Tantangan Kepemimpinan di Era 4.0., Desain Kepemimpinan Masa Depan, Pendekatan Green Human Resource Management : Gaya Kepemimpinan Ideal Masa Kini, serta Kepemimpinan di Ranah Hukum.
Baca juga:
Tim Kedubes Australia Kunjungan Kerja ke UNP
|
Dalam kuliah umumnya, Kasad menyampaikan bahwa bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia, dewasa ini sedang berjalan menuju kondisi baru, yang akan memicu perubahan tata-dunia baru. Tantangan baru tersebut pun diprediksi akan berpengaruh besar terhadap pola kepemimpinan modern. Menurut Kasad, pemimpin yang ideal di era sekarang dan ke depan adalah yang adaptif, tegas namun mengayomi, humble atau rendah hati, serta mampu mendorong munculnya potensi diri semua anggotanya.
“Perlu disadari bahwa dunia yang sarat akan gejolak, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas, atau yang dikenal juga dengan istilah Votality, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity (VUCA), bukan hanya berisi tantangan dan bahaya, melainkan juga memiliki peluang. Untuk mendapatkan peluang ini, para pemimpin harus melakukan lebih dari sekedar menanggapi sebuah peristiwa, tapi harus meresponnya dengan tepat, ” ungkap Kasad.
Terkait Kepemimpinan di Ranah Hukum, menurut Kasad sangatlah diperlukan. Agar setiap operasi militer yang digelar, sifatnya legal dan legitimate, serta dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran atau penyimpangan selama Operasi Militer dilaksanakan. Yaitu dengan mengedepankan prinsip demokrasi, supremasi sipil, hak azasi manusia, ketentuan Hukum Nasional dan Hukum Internasional yang telah diratifikasi.
Selain menyampaikan kuliah umum, Kasad juga meresmikan peluncuran SISTER-SIAKAD STHM. TNI AD memberikan dukungan berupa aplikasi berbasis digital dan database yang lengkap ini, dalam upaya menjamin pengelolaan dan penyajian data akademik yang memadai, guna meningkatkan layanan kampus STHM bagi para siswanya. (Dispenad/Hendi)