PALANGKA RAYA - Langkanya Tabung Gas Elpiji 3 Kg Subsidi selama ini khususnya di Kota Palangka Raya, mendapat reaksi beragam di masyarakat dan hal itu membuat ada sejumlah melakukan hal yang dianggap Rasis dalam menunjukan kekesalannya.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh media ini dari sumber yang dipercaya, bahwa dalam beberapa hari ini terlihat ada dibeberapa tempat dinding pagar tembok bahkan di depan pagar seng milik warga.
"Ini foto tertulis 'MAFIA LPG ...' dan 'FUCK LPG NAIK' disalah satu dinding pagar luar kantor DPRD Provinsi Kalteng, " ungkap Nara sumber ini menyebutkan beberapa waktu lalu.
Selain itu juga banyak ditemukan ditempat lain, seperti di RTA Milono Kota Palangka Raya Kalimantan Tengah (Kalteng), yang diduga salah satu tempat Supplier BBM Jenis LPG termasuk untuk LPG 3 Kg Bersubsidi.
Dan juga ada juga marak ditempat lainnya, seperti didaerah pasar besar, dan daerah Panarung yang kalau dilihat merupakan tempat pendistribusian tabung LPG 3 Kg untuk wilayah kota Palangka Raya.
Abdulah T Jahari, SPd, Ketua DPD Lembaga Perlindungan Kunsumen Republik Indonesia (LPK RI) Provinsi Kalimantan Tengah. Saat diminta terkait maraknya tulisan/coretan di dinding tembok kantor Perwakilan Rakyat Kalteng dan sejumlah tempat pendistribusian LPG 3 Kg Subsidi.
Hal ini menurutnya menandakan bahwa pihak pemerintah Provinsi dan kota harus turun tangan dalam mengatasi permasalahan pendistribusian LPG 3 Kg Subsidi, kenapa bisa langka dan harga tidak bisa diturunkan dalam beberapa bulan terakhir ini dan sedangkan dari pihak pertamina jumlah Kouta untuk kota Palangka Raya sangat lah banyak untuk mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Ini menandakan bahwa patut diduga ada permainan oknum yang bermain dalam LPG 3 Kg yang disubsidi khusus bagi masyarakat bawah, " kata Ketua DPD LPK RI ini, (23/22).
Baca juga:
Wako Erman Safar Sampaikan LKPJ Tahun 2021
|
Abdulah T Jahari, mengharapkan dan meminta pihak aparat Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng agar turun tangan dan menangkap pelaku yang diduga telah menyelewengkan hak warga ini dan mengusut pelakunya, agar masyarakat khusus kota Palangka Raya tidak bertanya - tanya dalam hal ini.
" Ini suatu petunjuk bagi pihak aparat penyidik khususnya Polda Kalteng menyingkapi permasalahan yang meresahkan, jangan sampai masyarakat dibuat bertanya - tanya, " harapnya.
Ditambahkan saat ini akan memasuki tahun politik yang bisa dimanfaatkan oleh pihak - pihak tertentu, baik dalam sistim mekanisme pendistribusian BBM jenis LPG 3 Kg Subsidi.
Kelangkaan kebutuhan pokok masyarakat ini, adalah hajat hidup orang banyak, tentunya peranan pemerintah dalam mengatasi perlu tindakan tegas untuk menelusuri, ada apa sebenarnya dengan permasalahan yang dialami sekarang ini.
"Harga di tingkat pengecer masih jauh diatas Het Pemerintah, hingga Rp 60 ribu per tabung 3 Kg, ini sudah hal yang sangat tidak wajar, " kata Abdulah ini.